Adsense Indonesia

Jadwal Bedah Buku Selanjutnya

Sekolah Bona Ramawangun

Friday, September 25, 2009

Wednesday, September 23, 2009

New Book: Membaca Karakter Melalui Golongan Darah

Membaca karakter lewat golongan darah adalah sebuah buku yang sangat luar biasa.

Membahas mengenai
1. Bagaimana cara kita untuk bisa mengenal diri kita lewat golongan darah
2. Bagaimana cara kita untuk bisa mengenal pasangan kita lewat golongan darah
3. Bagaimana cara kita untuk bisa menyenangkan pasangan kita sesuai golongan darahnya
4. Bagaimana cara kita untuk bisa menarik hati atasan dan juga kolega kita di perusahaan
5. Bagaimana untuk bisa memanfaatkan masing-masing kekuatan dalam golongan darah untuk bisa membangun sebuah bahtera yang kuat, entah itu dalam keluarga, perusahaan ataupun yang lainnya.

Sebuah buku yang patut dimiliki oleh para kawula muda, orang tua, dan juga karyawan maupun pemilik perusahaan.

Lewat kacamata yang baru ini,.... saya yakin, pandangan kita mengenai diri seseorang akan jauh lebih indah!

Friday, August 7, 2009

Jawaban pertanyaan SMS di Maestro FM...

Hi!!!

Maaf yah jawabannya telat banget! Saya janji minggu ini, tapi sampai hampir habis minggunya, saya masih belum juga ngasih jawaban. Maaf bangett.... Soalnya riset golongan darah di sekolah sangat menyita waktu, jadi harap maklum yah!

Bagi yang belum saya kasih jawaban, tolong tunggu sebentar yah, saya lagi tanyakan ke Bos saya, Ibu Ichikawa yang sekarang juga sedang riset bareng saya di sekolah.

Ya udah deh, biar gak panjang lagi, ini jawabannya, yah!

* 0813226xxxxx (no name)

"Berapa bersenkah karakter seseorang ditentukan oleh golongan darahnya? Saya bergolongan darah A."

Karakter seseorang memang ada hubungannya dengan golongan darahnya, namun persentasenya berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari lingkungan yang membentuknya. Misalnya orang tua, pendidikan sekolah, teman bermain, organisasinya, dll. Sama seperti masakan. Kita bisa masak ayam, diolah menjadi ratusan atau bahkan ribuan macam masakan, tapi pada saat kita makan, rasanya tetap rasa danging ayam bukan? Demikian juga dengan karakter. Golongan darah A yang satu bisa saja berbeda dengan golongan darah A yang lain, tapi nuansa yang mereka miliki tetap terlihat ada kesamaan dalam beberapa bagian. Untuk karakter orang bergolongan darah A seperti apa, bisa lihat di link berikut ini, yah!

* 0852941xxxxx - Ibu Inel di Cibiru

Saya golongan darah O, karakternya seperti apa, harus makan apa?

Untuk golongan darah O karakternya seperti apa, bisa dilihat dari link berikut ini yah! Makannya apa saja yang bagus, saya tidak bisa bahas sekarang di sini karena nanti jadi menyimpang dari pokok bahasan buku Touch My Heart"

* 0852721xxxxxx - Lady di Malebar

Saya golongan darah O, bagaimana karakter saya? Apakah rhesus +/- golongan darah juga dapat mempengaruhi karakter?

Untuk karakter golongan darah bisa dilihat di link berikutu ini yah! Rhesus ada hubungannya atau tidak masih belum diteliti oleh kami karena rhesus negatif sedikit sekali jumlahnya pada orang Jepang sehingga samplenya tidak memenuhi standard. Mungkin di waktu mendatang apabila orang beresus negatif sudah semakin banyak, bisa diteliti lebih lanjut.

Monday, June 1, 2009

Seminar Golongan Darah di UNJ















Hari Sabtu tanggal 30 Mei 2009, bekerja sama dengan UNJ dan juga penerbit Andi, diadakan seminar mengenai golongan darah dengan para peserta guru TK dan juga SD. Dibagi dalam 2 sesi, sesi I dimulai dari pukul 08.30 dan sesi kedua dari pukul 13.30.
Ibu Ema selaku panitia sibuk mengatur sertifikat bagi para guru, pak Josef sibuk ngeprint sertifikatnya di luar, pak Agung sibuk jual buku, pak Denny sibuk jadi moderator, tanpa mereka semua seminar ini tidak mungkin berjalan dengan baik. Terima kasih yah!

Selesai menjelaskan sedikit mengenai temperamen, tindakan dan juga ritme belajar anak, ada berbagai pertanyaan yang masuk dari para guru…

  1. Sebagai pasangan suami istri yang sama-sama bergolongan darah A, kenapa temperamen keduanya beda? Sebenarnya hal ini sudah saya jelaskan pada bagian masakan karakter, yaitu di mana temperamen manusia itu sekalipun dikatakan golongan darah A, belum tentu semuanya harus sama, tapi ada suatu nuansa yang terlihat dari masing-masing golongan. Perbedaan itu akan ada karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat seseorang tinggal, misalnya pendidikan dari orang tua, sekolah, teman, tempat tinggal, dll. Jadi, kita bisa melihat adanya sebuah benang merah pada masing-masing golongan darah.
  2. Golongan darah apa yang bisa diarahkan kepada seni? Sebenarnya setiap golongan darah bisa diarahkan kepada seni, hanya saja nanti seni yang dihasilkan akan berbeda. Suatu kali, saya pernah melakukan riset kecil-kecilan di pasar seni, tempat para pelukis melukis dan menjual hasil lukisan mereka. Satu per satu saya datangi dan tanya golongan darah mereka. Mulai dari A, B, O dan AB semuanya ada di sana. Hanya saja, karena sudah malam, banyak dari para pelukis yang sudah pulang, jadi jumlahnya tidak terlalu banyak yang bisa saya tanya saat itu. Yang lucunya, masing-masing golongan darah punya nuansa tersendiri.

    Golongan darah O, hasil lukisannya terlihat sangat general. Misalnya dia menggambar kuda, bentuknya kuda, tapi hal-hal detailnya tidak digambarkan, seperti matanya, hidungnya, tapi terlihat gambarnya adalah gambar kuda. Saat saya melihat gambar ikan, gambarnya juga seperti itu, tidak ada hal-hal detail pada ikan tersebut.
    Golongan darah A, hasil lukisannya lebih detail, padi digambarkan sangat detail, waktu menggambar ikan, benar-benar sampai seluruh hal yang ada digambarkan di sana.
    Golongan darah B, hasil lukisannya sangat artistic karena menggunakan bahan-bahan lain selain kanvas dan cat minyak, misalnya menggunakan akar-akaran ditempel di kanvas, ada juga yang menggunakan kaleng.
    Golongan darah AB, hasil lukisannya lebih ke arah abstrak, seperti vignette.


    Jadi masing-masing golongan darah punya keunikan sendiri dalam hal seni

  3. Golongan darah apa yang paling cocok untuk jadi pemimpin? Setiap golongan darah bisa jadi pemimpin, hanya saja, dalam survey yang dilakukan jumlah pemimpin bergolongan darah O dan A paling banyak. Golongan darah O memang memiliki suatu bakat alamiah untuk menjadi pemimpin. Golongan darah masing-masing akan memiliki sebuah nuansa yang berbeda dalam hal kepemimpinan

Sebenarnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan dari mereka…. Tapi sayang waktunya juga sudah tidak mencukupi lagi,… jadi mungkin apabila ada kesempatan lain lagi…. Saya ingin sekali bisa menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut!
Terima kasih yah bagi yang telah datang!
Seminar mengenai Melejitkan Multiple Intelegensi anak ada di http://www.mybrainybaby.blogspot.com/

Friday, May 8, 2009

Mengasuh Anak Berdasarkan Golongan Darah


 

★*☆- Kalau mengenal golongan darah anak,

mengasuh anak itu jadi menyenangkan, lho! -☆*★


 

Karakteristik anak itu sudah bisa terlihat pada tindakan seorang anak yang berusia 3 tahun. Kalau melihat tindakan seorang anak dari sudut pandang golongan darah, kita akan terkejut melihat adanya perbedaan yang tampak!


 

Anak-anak menangis, berkata sesuka hati, bertengkar dengan temannya, pokoknya melakukan macam-macam.tindakan, tapi sayangnya orang tua maupun guru tidak menyadari alasan di balik tindakan itu. Keinginan anakpun tersembunyi. Kalau seandainya orang dewasa bisa mengerti akan hal ini, segalanya dapat diselesaikan tanpa perlu mengganggu emosi anak ataupun menghardik secara sembarangan.


 

Sebagai orang tua, rasanya saya ingin mengembangkan personalitas maupun talenta anak! Saya ingin jadi orang tua yang baik! Sepertinya semua orang tua memiliki keinginan seperti itu. Oleh karena itu memiliki pengetahuan akan golongan darah akan menjadi sebuah keuntungan tersendiri dan yang terpenting adalah mengobservasi tindakan akan menjadi sangat menarik, mengasuh anak akan menjadi sangat menyenangkan!


 

"Mengasuh Anak berdasarkan Golongan Darah" akan memberikan sebuah perspektif yang baru, akan menyingkapkan sebuah rahasia yang selama ini tidak diketahui oleh para orang tua. Setiap anak berhak mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya dan golongan darah merupakan salah satu jalan untuk bisa mewujudkannya.

Wednesday, April 1, 2009

Terjemahan yang Baik? Mungkinkah?

Membuat terjemahan yang baik dalam bahasa Indonesia sebenarnya mungkin atau tidak yah?

Sebagai seorang yang ditunjuk untuk menyelesaikan seluruh tugas-tugas terjemahan dalam lembaga ini, terus terang saya mengalami banyak dilema. Ingin sekali saya memberikan suatu hasil terjemahan dengan baik dan benar, mudah dipahami oleh pembaca. Tapi kok sepertinya hal ini sulit sekali, ya?

Kebanyakan terjemahan biasanya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, tapi kali ini, saya harus menerjemahkan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, padahal banyak sekali kata-kata dalam bahasa Jepang yang tidak ada artinya dalam bahasa Indonesia. Boleh dibilang, kata-kata dalam bahasa Indonesia sangat minim, terkadang tidak menggigit. Saya sampai punya kamus bahasa Indonesia, tapi tetap saja kok sulit menemukan kata yang artinya sama persis. Misalnya suatu kata ada makna lainnya dalam bahasa Jepang, tapi kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, makna tersebut jadi hilang. Hilanglah makna kalimat tersebut.

Saya sering kali diperingati oleh editor pihak penerbit untuk memberikan terjemahan ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, tentu saja saya berusaha dengan segenap hati saya untuk bisa melakukannya, tapi kadang kata-katanya tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, sehingga saya harus berikan dalam bahasa Inggris dan dimiringkan. Harus bagaimana lagi saya ini?

Misalnya kata Marchen, artinya seperti negri dongeng. Atau My Pace, yang artinya melakukan sesuatu sesuai dengan ritmenya, temponya sendiri, sesuai dengan keinginannya. Kata-kata ini sering sekali digunakan dalam buku-buku terbitan kami di Jepang, tapi dalam bahasa Indonesia harus saya gunakan kata apa, ya? Saya juga bingung. Dengan sangat amat terpaksa saya gunakan kata-kata tersebut apa adanya dengan memberikan suatu definisi di belakangnya karena kalau saya gunakan kalimat untuk terjemahannya, jadi tidak nyambung dengan kalimat aslinya.

Terkadang saya mencoba menempatkan diri sebagai pembaca, saya coba membaca beberapa buku terjemahan dari penerbit lain, tapi saya sering menemukan kata-kata "ajaib", kata-kata yang saya sendiri sebagai orang Indonesia tidak pahami, bahkan terkadang saya harus bertanya apa arti kata tersebut. Untungnya dalam beberapa buku ada yang memberikan kata-kata aslinya dalam bahasa Inggris sehingga mudah dipahami. Tidak memahami suatu kata menyebabkan orang jadi malas membaca. Inilah dilema saya sebagai seorang penterjemah.

Saya ingin agar buku-buku yang saya terjemahkan ini bisa diterima oleh masyarakat, tanpa mereka harus mengerenyitkan jidat saat membaca sehingga pembaca juga tersihir untuk mau terus belajar lebih dan lebih lagi lewat pembahasan yang kami salurkan lewat media buku.

Semoga saya bisa menjadi penterjemah yang lebih baik lagi di kemudian hari....

Wednesday, February 25, 2009

Gramedia Pintu Air Talk Show


Beberapa bulan belakangan ini, saya memang sangat terbeban dengan hal-hal yang berkaitan dengan mengasuh anak dan bagaimana orang tua kurang memahami anaknya sehingga apa yang dimiliki anak sering kali tidak mendapatkan suatu dukungan yang tepat sehingga berakhir pada pembrontakan dari sisi anak. Dari sisi orang tua, tentunya kita akan sangat kecewa melihat pembrontakan anak yang telah kita lahirkan dan kita besarkan. Saya sebagai orang tua juga bisa memahami akan perasaan ini. Namun apabila ditelaah lebih lanjut, apakah ini murni 100% kesalahan anak? Apakah kita sebagai orang tua merasa diri kita sebagai orang tua yang paling benar?

Apabila kita sebagai orang tua rasanya sulit memahami anak, mungkin inilah saat yang tepat untuk belajar lebih dalam memahami diri seorang anak dipandang dari sisi golongan darahnya.

Punya anak bukanlah suatu yang menyenangkan apabila kita tidak memahami diri mereka sebagai suatu pribadi yang unik, namun akan sangat membahagiakan, entah itu bagi diri kita, dan juga diri mereka, apabila kita sebagai orang tua bisa melihat mereka sebagai seorang pribadi, tanpa perlu membanding-bandingkan dengan anak lain, apalagi yang beda golongan darahnya, dalam arti, sudah jelas beda ritme perkembangan belajarnya, beda ritme emosinya, beda temperamennya.

Jumat sore tanggal 13 Februari 2009, tepat satu hari sebelum hari Valentine tiba, saya mendapatkan sebuah kesempatan indah untuk berbagi kasih dengan membawakan sebuah talk show di Gramedia Pintu air berkenaan dengan buku Touch My Heart. Seperti kata pepatah, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

Dibantu oleh Pak Teguh dari Penerbit Andi sebagai moderator, saya berbagi kasih dan juga ilmu golongan darah di sana. Hitung-hitung, sebagai salah satu bentuk keperdulian saya akan sumber daya manusia di Indonesia. Harimau saja mati meninggalkan belang, masa saya mati tanpa meninggalkan apa-apa bagi dunia ini? haha..

Setelah membawakan talk show, ada beberapa orang yang memberikan pertanyaan. Memang bagi orang yang baru mendengar akan "ilmu" golongan darah ini untuk pertama kali, sulit untuk bisa memahami hal ini sebagai suatu ilmu yang valid. Salah satunya adalah karena apabila dibandingkan dengan diri mereka, mungkin akan ada beberapa perbedaan temperamen dari apa yang saya jelaskan.

Namun, saya ingin tekankan kembali bahwa yang kita bicarakan di dalam golongan darah adalah inti sarinya, jadi bukan berarti apa yang saya jabarkan semua wajib ada dalam diri seseorang. Kami dari lembaga peneliti lebih menyebutkan sebagai KECENDERUNGAN.

Berulang kali hal ini saya ucapkan dalam talk show tersebut, namun memang rasanya sulit buat orang lain bisa langsung memahaminya. Oleh karena itu, saya harap, bagi yang ingin belajar, ingin mendengarkan mengenai golongan darah, bukalah hati Anda terlebih dahulu, kemudian dengarkan penjelasan saya, coba perhatikan lingkungan Anda, lakukan suatu observasi.

Contohnya ada seorang bapak dari daerah Sumatra bertanya, kenapa dia bergolongan darah O, tapi pemalu dulunya. Sekarang mungkin sudah tidak seperti itu lagi, tapi dia katakan dulunya dia pemalu, tidak seperti apa yang saya jelaskan. Jawaban saya sederhana. Kalau semua orang sama persis seperti apa yang saya utarakan, Tuhan menciptakan robot!

Tentu saja ada perbedaannya pada masing-masing orang. Saya katakan orang bergolongan darah O adalah orang yang penuh vitalitas, ramah pada orang lain, bukan berarti 100% orang bergolongan darah O seperti itu.

Ada pengaruh lingkungan juga yang bisa mengakibatkan materi dasar yang ada dalam diri kita terkikis, misalnya kalau dari kecil kita tidak pernah dibiasakan bertemu orang lain, kalau kita senantiasa dikurung oleh orang tua kita di rumah, bagaimana bisa materi dasar kita yang penuh vitalitas ini bisa terekspresi?

Ada juga seorang guru yang bertanya, bagaimana bisa mengajar dalam kelas yang sudah pasti penuh dengan variasi golongan darah?

Saya katakan, mengajarlah seperti biasa. Namun apabila melihat suatu kejanggalan, ada yang sepertinya membutuhkan pendekatan, bisa dilakukan lewat golongan darahnya. Hanya itu. Jangan buat sesuatu yang sederhana dan mudah menjadi sulit kelihatannya!

Lewat pembahasan demi pembahasan, dan juga sharing demi sharing, saya berharap ilmu yang saya miliki ini bisa memberikan suatu dampak yang berarti bagi perkembangan anak-anak kita di Indonesia...

Thursday, February 12, 2009

Mengembangkan pendidikan anak di Indonesia berbasis golongan darah

Sebuah negara dapat maju atau tidak semuanya tergantung dari masyarakat yang tinggal di dalamnya karena dengan masyarakat yang maju, tentunya kualitas Sumber Daya Manusiapun akan tinggi dan dapat membangun negaranya.

Impian yang sangat indah....

Tapi jangan cuma bermimpi, impian itu harus direalisasikan lewat jalur pendidikan, karena tidak dapat dipungkiri, pendidikan adalah salah satu jembatan utama untuk bisa meningkatkan kualitas pemikiran manusia.

Namun sangat disayangkan, ketika pendidikan sangat diharapkan untuk bisa mengembangkan kualitas manusia, dalam hal ini anak, ternyata ada sebuah standar yang secara tidak sengaja diberlakukan untuk seluruh anak. Anak yang dapat berjalan dan menyesuaikan diri dengan standar tersebut dapat mengadaptasikan dirinya dengan masyarakat sosial dan berkembang, tapi tidak sedikit ada anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan standar tersebut, tidak dapat menemukan jalan untuk bisa mengembangkan diri mereka dengan baik karena dicap sebagai "Anak Bermasalah" baik itu oleh sistem pendidikan kita, yaitu para guru maupun orang tuanya sendiri.

Sebenarnya apakah betul anak-anak yang tidak bisa sesuai dengan standar pendidikan kita itu memang benar bermasalah?

Anak-anak ini terlihat bermasalah karena kita, sebagai orang tua maupun guru tidak bisa melihat potensi yang ada dalam diri anak-anak dari sudut pandang mereka. Kita melihat anak-anak ini dari kacamata sistem pendidikan yang baku, sehingga anak-anak inilah yang nantinya akan menjadi KORBAN sistem pendidikan kita, terlihat seperti anak-anak bermasalah.

Jadi apakah ada sistem yang lebih bijaksana untuk bisa mengembangkan anak sebagai Sumber Daya Manusia Indonesia?

Lewat kesempatan ini, saya ingin memperkenalkan riset golongan darah yang berhubungan dengan karakter manusia, di dalamnya ada suatu rahasia yang sebelumnya tidak diketahui dan sebenarnya dapat membuka mata hati kita sebagai orang tua maupun guru.

Dalam riset golongan darah yang dicetuskan oleh Masahiko Nomi, pendiri lembaga kami, menemukan adanya suatu hubungan antara golongan darah dengan karakter dan juga bentuk fisik manusia. Lewat penelitian ini, ditemukan bahwa manusia tidak dibentuk dari material yang sama, karena adanya perbedaan golongan darahnya yaitu A, B, O, dan AB. Golongan darah yang bisa juga disebut sebagai material yang mengalir dalam diri manusia, memberikan suatu perbedaan, sehingga kecenderungan kapasitasnyapun berbeda pula sesuai dengan golongan darahnya.

Dari sini dapat dikatakan bahwa ada suatu kunci untuk mengembangkan anak-anak yang berbakat.

Selain temperamennya berbeda, masing-masing golongan darah juga akan memberikan perbedaan pada ritme emosinya maupun ritme belajarnya. Jadi, bagaimana bisa kita membedakan anak kita dengan anak orang lain, apalagi bila golongan darahnya berbeda, tentu saja tidak mungkin! Bagaimana kita bisa menyamakan cara mendidik anak yang satu dengan yang lain. Cara mendidik yang satu berhasil pada anak yang satu, belum tentu bisa pada anak yang lainnya. Oleh karena itu, pengenalan akan temperamen berdasarkan golongan darah dan cara mendidik anak merupakan suatu hal yang sangat penting apabila Indonesia ingin menciptakan anak-anak yang luar biasa.

Contoh paling sederhana untuk bisa memahami masalah ini adalah seperti memasak. Waktu memasak, ada material yang digunakan untuk memasak, bukan? Ada ikan, ayam, sapi, sayuran, dll. Bahan memasak ini dapat diumpamakan seperti golongan darah yang merupakan material pada manusia.

Pada saat kita mencoba memasak steak dengan daging sapi, rasanya enak sekali. Kemudian kita mencoba memasak steak dengan menggunakan sayuran. Bagaimana rasanya? Tentu saja tidak enak. Masing-masing material ini memiliki ciri khasnya masing-masing dan perlu mendapatkan cara memasak yang khusus agar rasanya enak.

Begitu pula dengan anak kita. Kita tidak bisa menerapkan suatu sistem pengajaran yang sama kepada semua anak. Kalau pada memasak saja kita bisa menerapkan cara memasak yang berbeda pada tiap bahan masakan, kenapa tidak kita berbuat demikan pada saat mengasuh anak kita?

Lewat pemahaman ini, saya berharap bisa membuka mata hati para orang tua maupun guru tentang perbedaan dalam diri anak-anak lewat golongan darah. Oleh karena itu, apabila ada orang tua maupun sekolah yang ingin mengadakan seminar untuk "Mengenal Kepribadian Anak Lewat Golongan Darah", dapat menghubungi saya, dengan senang hati saya akan berbagi.

Indonesia juga pasti maju!

Sunday, January 25, 2009

Talents International Preschool

Talents International Preschool mengadakan acara Open House yang dimeriahkan oleh berbagai acara, termasuk acara bincang-bincang GOLONGAN DARAH.

Oleh karena itu, Bpk. Sandy, salah seorang pendiri sekolah ini, yang juga merupakan penulis berbagai buku-buku motivasi yang luar biasa, mengundang saya untuk bisa hadir dalam acara ini.

Dalam acara bincang-bincang ini, saya memang tidak bisa menjelaskan secara detail mengenai bagaimana golongan darah dan temperamen seseorang itu bisa menciptakan suatu nuansa yang berbeda dalam kehidupan seseorang.

Sifat acara ini adalah tanya jawab, jadi para orang tua yang hadir bisa langsung bertanya mengenai masalah seputar anak-anaknya dipandang dari sudut golongan darah.

Ternyata banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari para orang tua, yang tidak pernah ditanyakan oleh orang tua pada seminar lainnya. Misalnya ada seorang ibu yang bertanya akan 2 orang anaknya yang bergolongan darah O. Keduanya selalu saja bersaing dalam segala hal. Dia agak cemas bagaimana agar tidak terjadi hal yang tidak mengenakkan.

Orang bergolongan darah O memang memiliki suatu naluri alam di mana mereka ingin senantiasa bersaing untuk jadi yang terbaik. Jadi jangan pernah heran apabila anak bergolongan darah O merasa sangat kecewa apabila dia kalah dari teman maupun saudaranya. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar anak-anak ini diajarkan untuk mau bersaing dengan sehat dan mau menerima kekalahan sebagai suatu batu loncatan. Biarkan anak-anak bergolongan darah O ini untuk bersaing....

Seminar kecil di Happy Holy Kids Bandung



Berawal dari sebuah seminar guru di Happy Holy Kids Bintaro, salah seorang pemilik Happy Holy Kids Bandung yang juga ikut dalam seminar tersebut memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa berbagi dengan para orang tua murid di tempatnya.

Wah,.... baru kali ini saya merasa sangat tegang. Bukan karena saya tidak persiapan, tapi karena infocus yang digunakan tidak bisa nyambung dengan laptop yang saya bawa. Setelah beberapa kali dicoba, malah komputer saya yang mati terus setiap kali disambungkan ke infocus.

Sudah ditunggu selama 30 menit, masih belum bisa juga, akhirnya saya harus memulai seminar dengan tanpa menggunakan infocus. Pada menit-menit terakhir, baru infocus bisa berjalan dengan semestinya.

Yah, sekalipun demikian, ada seorang ibu yang komplain kepada saya tentang anaknya.
"Bu, anak saya bergolongan darah A, setiap kali mengerjakan pekerjaan rumah maunya ditemenin terus sama saya, tidak pernah mau mengerjakan sendirian. Bagaimana cara mengatasinya?"

Anak bergolongan darah A memang memiliki kecenderungan untuk mengerjakan sesuatu secara team work, dan mungkin ini yang menjadi penyebab mengapa si anak sulit untuk mau mengerjakan PRnya sendirian, maunya ditemani saja. Tapi sedikit demi sedikit anak harus dilatih untuk bisa mengerjakan sesuatu sendiri karena kalau tidak demikian dia akan terbiasa seperti itu terus dan mengalami ketergantungan, ini yang tidak baik.

Jadi, dengan pengenalan golongan darah, membantu sekali untuk mengenali kekuatan dan kelemahan anak, kan? Dengan pengenalan ini, pasti akan sangat membantu orang tua untuk memahami anak-anak mereka.

Golongan darah dan Autisme



Lewat pertemuan di sebuah Milis, saya berkenalan dengan seorang ibu yang membuka sekolah khusus untuk anak-anak penyandang autis.

Sebuah pembicaraan mengalir ke arah pembicaraan lainnya, pada akhirnya kami membahas mengenai golongan darah yang sedang saya adakan risetnya bersama Tim kami di Jepang. Ternyata Ibu Ratih sangat tertarik untuk mendalami tentang golongan darah juga dan mengundang saya untuk bisa berbagi dengan orang tua murid di sekolahnya, tentu saja saya setuju karena memang Lembaga kami mengadakan penelitian untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Jepang, sekalipun hasilnya masih belum terlalu dalam, namun sudah ada suatu kesimpulan yang bisa dibagikan, ini membuat saya semangat sekali.

Hari Sabtu pagi, 1 November 2008, saya tiba di Sekolah Budi Waluyo dan memberikan seminar mengenai golongan darah, namun dalam sebuah wacana yang lebih khusus karena berkenaan dengan anak berkebutuhan khusus.

Bagi anak berkebutuhan khusus, tiap-tiap golongan darah ada suatu cara penanganannya sendiri. Tidak bisa anak bergolongan darah O dianggap sama dengan anak bergolongan darah A, kemudian dilakukan pendekatan yang sama rata, atau boleh dibilang standardisasi. Anak bergolongan darah B dan AB juga seperti itu. Dalam banyak kasus, orang tua menyamaratakan penanganan terhadap anak mereka, begitu juga para gurunya, yang terjadi adalah anak-anak jadi semakin sulit untuk didekati. Oleh karena itu saya berharap agar para orang tua yang memiliki anak dengan berkebutuhan khusus bisa memahami akan hal ini.

Lewat setiap kesempatan, saya berharap bisa membagikan apa yang saya miliki, yaitu ilmu golongan darah kepada setiap orang yang membutuhkan. Dari sinilah saya merasa hidup saya memiliki arti....

Ada yang ingin mengetahui lebih lanjut, silakan hubungi saya.... Ok!

Friday, January 16, 2009

Kenapa sih kok saya tertarik menyebarluaskan golongan darah??

Semua ini berawal dari pengalaman di negri Sakura.

Saat harus melakukan kerja part time, saya mulai terheran-heran dengan sebuah pertanyaan saat saya masuk kerja pertama kali.

"Golongan darah kamu apa?"

Pertanyaan yang sama sekali tidak pernah saya dengar sebelumnya saat sedang bekerja. Paling-paling hanya di rumah sakit, itupun jarang sekali ditanyakan. Tapi di sini, saya ditanya bolak-balik oleh rekan-rekan sekerja saya.

Aneh, tapi nyata.

Saya akhirnya mulai penasaran dengan pertanyaan ini. Golongan darah. Kenapa sampai sebegitu pentingnya sampai-sampai semua orang membicarakan hal ini, bahkan bertanya kepada orang lain.

Tanya sana tanya sini, cari di internet, cari di buku, ternyata benar! Ada suatu rahasia di balik golongan darah! Dari situ saya benar-benar mengerti kenapa saya seperti ini. Seperti menemukan "AHA" moment dalam diri saya.

Berawal dari sini, saya benar-benar rindu agar seluruh orang di Indonesia, bahkan kalau bisa di seluruh dunia bisa mengenal juga akan karakter dirinya dan juga orang lain, sehingga saya memberanikan diri untuk mengajak sebuah lembaga penelitian golongan darah di Jepang (Human Science ABO Center) untuk mau bekerja sama dengan saya dalam rangka menyebarluaskan ilmu tentang golongan darah di Indonesia karena lewat buku yang pertama kali saya baca, yaitu tentang anak, saya bisa memahami kenapa ternyata banyak sekali anak-anak yang dianggap bermasalah oleh orang tua yang tidak dapat memahami anaknya, sehingga kasihan sekali, anak-anak ini tidak bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Bagaimana seorang anak bisa berkembang dengan baik apabila orang yang ada di dekatnya saja, yaitu orang tua dan guru, tidak mengenali mereka dengan baik?

Oleh karena itu, saya berharap agar para orang tua dan guru mau meluangkan sedikit waktu untuk berinvestasi mendengarkan sedikit penjelasan yang saya berikan mengenai golongan darah. Saya yakin, Anda semua PASTI akan mendapatkan keuntungan yang tidak dapat diukur nilainya dengan uang!

Bagi Anda yang sudah mengetahui tengan hal ini, sudilah untuk berbagi dengan rekan-rekan yang lain, sehingga saya tidak lagi sendirian dalam rangka menyebarluaskan ilmu ini....

Sebelumnya, terima kasih ya!